Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengambil langkah kontroversial dengan memangkas anggaran yang dialokasikan untuk badan antariksa NASA. Tindakan ini menuai kekhawatiran mendalam di kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, terutama terkait potensi ancaman asteroid yang mungkin tidak dapat dicegah akibat keterbatasan anggaran.
Menurut laporan dari Liputanku pada hari Sabtu, 24 Mei 2025, NASA memiliki tim khusus bernama Near-Earth Object (NEO) Surveyor. Tim ini memiliki tanggung jawab krusial dalam memantau asteroid yang berpotensi membahayakan Bumi dan menyusun strategi mitigasi yang efektif.
Namun, kebijakan pemangkasan anggaran yang diterapkan oleh Trump, sebesar 25% untuk NASA mulai tahun fiskal mendatang, menjadi penghalang serius. Bahkan, terdapat indikasi bahwa pemangkasan anggaran ini dapat mencapai angka yang lebih mencengangkan, yaitu 47%, yang secara langsung akan berdampak pada upaya pertahanan planet Bumi dari ancaman luar angkasa.
Komisi Antariksa, Sains, dan Teknologi DPR AS menyoroti bahwa rencana anggaran yang diajukan oleh Gedung Putih ini merupakan pemangkasan anggaran terbesar dalam sejarah NASA. Jika rencana ini direalisasikan, dikhawatirkan NASA akan kehilangan efektivitasnya.
Anggota DPR, Valerie Foushee, dengan tegas menyatakan, “Tindakan ini mengancam keamanan nasional dan ekonomi kita, menyerahkan kepemimpinan Amerika di bidang antariksa kepada para pesaing kita, dan menghancurkan daya saing kita di panggung dunia.”
Perlu diketahui, NEO Surveyor merupakan teleskop luar angkasa yang dirancang khusus untuk mendeteksi asteroid yang berpotensi mengancam Bumi. Inisiatif ini merupakan bagian integral dari rencana pertahanan Bumi yang lebih besar, yaitu Double Asteroid Redirection Test (DART).
DART adalah strategi inovatif yang melibatkan pengiriman pesawat luar angkasa untuk menabrak asteroid dengan tujuan membelokkan arahnya, sehingga Bumi terhindar dari potensi tabrakan yang menghancurkan.