JAKARTA, MasterV — Perhatian para pelaku pasar tertuju pada prospek saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) pasca-Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) 2025. RUPS tersebut menyetujui aksi buyback saham senilai Rp 3 triliun dan sekaligus menunjuk Dian Siswarini sebagai direktur utama yang baru, menggantikan Ririek Adriansyah, pada hari Selasa (27/5/2025).
Honesti Basyir, Direktur Wholesale & International Service Telkom, menyatakan dengan tegas bahwa pembelian kembali saham ini diharapkan mampu mendongkrak valuasi emiten telekomunikasi BUMN tersebut.
“Jadi, memang salah satu cara yang kami rencanakan untuk survive adalah dengan menaikkan harga saham yang selama ini masih undervalued. Namun, tentu saja, upaya ini saja tidaklah cukup,” ungkapnya dalam konferensi pers setelah RUPS.
Beliau menambahkan bahwa penguatan fundamental perusahaan tetap menjadi fokus utama manajemen.
“Ada beberapa inisiatif yang akan kami jalankan, baik secara organik maupun anorganik, termasuk modernisasi infrastruktur, pengembangan data center, serta serangkaian transformasi bisnis,” jelas Honesti. “Kami cukup optimistis bahwa inisiatif-inisiatif ini akan mampu meningkatkan harga saham kami di masa mendatang.”
Pergantian pucuk pimpinan juga dipandang sebagai katalis positif. Dian Siswarini dikenal memiliki kemampuan yang mumpuni dalam mengeksekusi transformasi digital, sebagaimana yang telah ditunjukkannya saat memimpin XL Axiata. Oleh karena itu, para investor berpendapat bahwa kepemimpinannya berpotensi mempercepat akselerasi bisnis Telkom, terutama pada segmen enterprise, data, dan cloud.
Di lantai bursa, saham TLKM tercatat ditutup menguat sebesar 1,07 persen, mencapai level 2.830 pada perdagangan hari Selasa. Dalam skala mingguan, saham ini mengalami kenaikan sebesar 3,28 persen, sementara dalam kurun waktu sebulan, nilainya telah terapresiasi sebesar 10,55 persen.
RUPS juga telah menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 21,04 triliun, atau setara dengan 89 persen dari laba bersih tahun 2024, yang berarti Rp 212,46 per saham. Tingkat dividend payout ratio yang tinggi ini, jika dikombinasikan dengan aksi buyback dan perubahan manajemen, diyakini oleh para analis dapat memberikan sentimen positif tambahan bagi pergerakan harga saham TLKM di masa depan.
Dengan kombinasi aksi korporasi senilai Rp 3 triliun, fokus yang kuat pada penguatan fundamental, serta kehadiran direktur utama yang baru, prospek saham TLKM diperkirakan akan tetap menarik minat investor yang mencari kombinasi antara dividen dan potensi kenaikan harga.